Minggu, 29 Juli 2012

Bombardir di Suriah


Aleppo – Di bulan Ramadhan 1433 Hijriah ini kita patut bersyukur dapat menjalankan ibadah puasa dan sholat serta kewajiban lainnya. Lantas bagaimana dengan saudara dan saudari Muslim di Suriah kota Aleppo, Pemerintah Suriah menerjunkan pasukannya yang semakin beringas membombardir kota dengan persenjataan berat tanpa perduli perintah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.
Dari data yang diambil dari kantor berita asing, pada Sabtu (28/7) kemarin pasukan dengan persenjataan berat menghantam pusat kota Aleppo, peluru tajam berhamburan di jalan utama kota dari tank-tank para pasukan tentara yang menyerang secara brutal penduduknya sendiri.
Pengamat Hak-hak asasi Suriah (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan Tentara Suriah seolah ditumpahkan ke barat daya kota Aleppo kemarin. Pertempuran sengit yang terjadi itu, menurut aktivis SOHR Rami Abdel Rahman kepada AFP, “perlawanan baru dimulai” oleh para pemberontak. SOHR melaporkan komandan pemberontak menjadi salah satu korban yang tertembak pada pertempuran di hari itu. Juga dilaporkan 10 orang tentara Suriah menemui ajal dan puluhan lainnya terluka.
Komiter Umum Revolusi Suriah, salah satu kelompok aktivis anti pemerintah Suriah, melaporkan bahwa tentara mengoyak kota Salahudin dengan persenjataan berat saat mereka merangsek masuk kawasan berpenduduk, yang dikuasai para pemberontak sejak mereka menguasai Aleppo pada 20 Juli.
Tank, helikopter dan pesawat tempur dikerahkan sejak dua hari yang lalu menembaki permukiman penduduk di kota bisnis yang dihuni 2,5 juta warga itu. Di pedesaan sekitar Aleppo, perimbangan kekuatan berubah cepat. Al Jazeera mengabarkan di Provinsi Aleppo, tentara pemberontak menguasai kota Al-Bab, sementara tentara pemerintah lari tunggang langgang.
Kantor berita pemerintah Suriah mengabarkan pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak bersenjata di Aleppo dan Latakia menewaskan dan berhasil menahan para pemberontak, meskipun tak dijelaskan berapa orang yang mengalami nasib nahas.
Rusia pada hari Sabtu mengatakan “tragedy” tengah terjadi di Aleppo, namun tentara pemerintah tak bisa berpangku tangan membiarkan para pemberontak bersenjata menduduki kota-kota penting.
Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan : “tekanan berada di pundak masing-masing pihak yang bertempur,” namun ia juga mengingatkan dukungan internasional untuk para pemberontak malah memicu pertumpahan darah.
Sementara itu Perdana Menteri Inggris David Cameron, Jumat kemarin mengatakan ketakutannya terhadap keganasan pasukan pemerintah Suriah bakal melakukan tindakan brutal di Aleppo. Cameron mengutuk serangan biadab pasukan Bashar al-Assad yang “sama sekali tak bisa diterima”.
“Rezim ini perlu menyadari bahwa serangan ini melanggar hukum, salah dan perlu dihentikan,” ujar Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan di London. Ia menyatakan perkembangan di Suriah “sangat berbahaya”, karena pemerintah Suriah “membantai rakyatnya sendiri”.

Amerika Serikat juga menunjukkan keprihatinannya mengenai pertempuran terakhir yang pecah di Aleppo dan sekitarnya. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Jumat kemarin mengutuk serangan pasukan Bashar al-Assad terhadap warga sipil.
Meskipun keprihatinan AS mendalam, namun pemerintah Obama belum meminta melakukan intervensi militer. Palang Merah Internasional mengalihkan stafnya dari Damaskus ke Lebanon karena situasi yang memburuk di Aleppo.
Sementara itu pertikaian sektarian kini juga melanda Lebanon, tetangga Suriah, antara kubu Islam bermazhab Sunni dan musuh bebuyutannya Islam Alawite. Delapan orang Sunni terluka di kota yang bernama Tripoli. (Dari kantor-kantor berita asing Ini).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls